Sudah lama sekali saya tidak mengikuti perkembangan OpenWrt, ternyata sudah banyak sekali perubahan. Terakhir kali saya post di blog ini tentang OpenWrt pada tahun 2020 yang lalu. Sejak saat itu saya sudah vakum di OpenWrt, begitu pula di Engima2. Salah satu perubahan mencolok yang saya rasakan yaitu interface LuCI yang sudah jauh berubah dari terakhir saya setting Movistar ASL saya. OK, kita lanjut ke device yang kali ini juga sudah cukup jadul, yaitu Dell Wyse Cx0.
Wyse Cx0 ini adalah sebuah komputer client. Sebenarnya ia lebih cocok boot via jaringan daripada flash drivenya yang hanya berukuran 128 MB. Tapi, karena ini device sudah cukup jadul saya pikir lebih baik digunakan untuk OpenWrt x86 saja. Kebetulan dengan ukuran flash drive internal sekecil itu cocok sekali untuk OpenWrt yang juga saat diextract hampir mendekati full (122 MB).
Cara menginstallnya masih menggunakan cara lama dulu, yaitu menggunakan Live SliTaz (Cek di tab OpenWrt x86 di blog ini). Hanya bedanya SliTaz saya load dari Ventoy, bukan dari UnetBootIn. Sedangkan file image saya copy ke flashdisk lain karena SliTaz di Ventoy tidak bisa melakukan mount usb layaknya di UnetBootIn.
Pengaturan BIOS pada Wyse Cx0 untuk boot pertama alihkan ke USB terlebih dahulu, baru setelah terinstall dikembalikan ke internal flash drivenya. Untuk koneksi wifi sendiri saya gunakan TL-WN321G dengan speed maksimal di 54 Mbps. Lain waktu mungkin lebih baik diganti ke yang support 5G dari TP Link. Ada sih RTL-8812AU saya, tapi sepertinya belum sepenuhnya bisa digunakan di OpenWrt x86 yang saya install ini (entah error di mana).
Paketan di OpenWrt x86 ini ternyata tidak sepenuhnya menginstall paket utama untuk akses point terutama "hostapd". WPA Supplicant juga tidak secara default terinstall, jadinya harus konek terlebih dahulu dari LAN yang difungsikan sebagai client ke laptop Lenovo Yoga saya sebagai routernya.
TL-WN321G jadi Akses Poin OpenWrt |